Senin, 12 Januari 2015

Otsus Kaltim Harga Mati Dengan alasan ini



 Pertemuan di Kantor Gubernur Kaltim Tentang Otsus Hasil Rapat.

Enam Alasan Kaltim Menuntut Otsus
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat kaya tidak berkolerasi dengan dana perimbangan.
2. Posisi Kaltim Heart Of Borneo (HOB).
3. Persoalan perbatasan 56.54 KM (10 desa yang akan gabung ke perbatasan).
4. Peradaban Indonesia terkait dengan sejarah, kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
5. Kerusakan lingkungan dalam konteks biaya pemulihan.
6. Luas wilayah dan ketertinggalan infrastruktur.

Catatan:
1. Hakekat tuntutan Otsus untuk kesejahteraan rakyat.
2. Paradigma baru Otsus bukan konflik tetapi konsensus menjamin tidak menimbulkan konflik.
3. Otsus Kaltim tidak akan menggoncang APBN.


Sumber: Pemprov Kaltim. (*)

KAMMI Samarinda Silaturahim dengan Wawali


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Samarinda baru-baru ini sowan kepada wakil wali kota Samarinda, Nusyirwan Ismail. Dalam kunjungannya KAMMI manyampaikan apresiasi atas kinerja pemerintah yang Nampak mulai merubah wajah kota tepian ini menjadi lebih baik. Dengan dibangunnya halte dan perbaikan trotoar di beberapa tempat. Serta pemanfaatan lahan kosong menjadi taman, itu penting keberadaannya bagi masyarakat kota metropolis seperti Samarinda saat ini yang aktif masyarakatnya mayoritas sebagai pekerja. Hal ini disampaikan oleh Johan Irawan selaku ketua KAMMI Samarinda yang didampingi oleh beberapa jajaran struktur kepengurusannya.
“Kami senang melihat progres kerja pemerintah dalam hal memperbaiki wajah kota samarinda sebagai ibu kota kaltim yang memang harus lebih baik dari kondisi carut marut sebelumnya”, tuturnya.

Meski demikian Johan menyampaikan, KAMMI tetap memberikan masukan dan menyampaikan aspirasi masyarakat yang masuk pada organisasi kepemudaan ini. Menurutnya Samarinda yang memiliki luas wilayah lebih besar dari Singapura masih belum mampu dimanfaatkan secara maksimal potensinya oleh pemerintah. “Dengan kondisi Samarinda saat ini, sebenarnya Samarinda bisa menjadi daerah produktif dibidang pertanian, peternakan dan perkebunan juga budidaya perikanan dengan pemanfaatan lahan eks tambang jika diorganisir dengan baik masyarakatnya. Kita bisa menjadi daerah kota maju jika benar-benar ditata pembangunannya sejak awal dengan APBD dan potensi PAD yang ada sekarang. Dan KAMMI terus mendukung pemerintah untuk mewujudkan itu” jelasnya.
Sedangkan untuk masalah klasik lainya seperti banjir dan kenakalan oknum perusahaan tambang, Johan menyampaikan kita sudah menjalin komunikasi dengan dinas terkait. Semoga segera ada tindakan solitif.

Terkait aspirasi masyarakat yang masuk kepadanya, Johan menyampaikan bahwa perhatian masyarakat saat ini lebih mengarah pada kondisi pergaulan remaja di Samarinda yang mengkhwatirkan jika generasi muda mendatang adalah generasi yang tidak punya etika dan berprilaku amoral.
“Masyarakat ingin agar pemerintah memiliki tindakan untuk mencegah muda mudi yang berprilaku bertentangan dengan hukum, norma agama dan norma kemasyarakatan. KAMMI siap pak bekerjasama dengan pemerintah bersama-sama masyarakat untuk mnangani masalah ini. Jangan sampai bonus demografi yang nanti akan didapatkan Indonesia justru menjadi bencana karena moral pemudanya tidak berpihak pada kearifan budaya Indonesia. Jadi tidak hanya pembangunan fisik saja yang difokuskan, tapi pembangunan nonfisik (SDM) juga perlu dimaksimalkan” tuturnya yang disampaikan kepada wawali.

Nusyirwan sendiri menyambut baik kedatangan KAMMI Samarinda dengan maksud silaturahim dan menyampaikan aspirasi. Ia menyampaikan sudah lama kenal dengan KAMMI dan pernah juga beberapa kali hadir dalam kegiatannya.
“Saya dengan KAMMI ini sudah kenal akrab sejak dulu dan selalu mendukung kegiatan-kegiatannya yang positif.” tuturnya. Ia justru berpandangan semakin banyak organisasi kemasyarakatan (oramas) semakin baik karena akan membantu kerja-kerja pemerintah lebih produktif.
Terkait laporan dari KAMMI, pemerintah akan segera menindak lanjuti bersama elemen gerak pemerintah lainnya. Ia sangat berterimakasih atas anformasi ini. Ia juga menyampaikan pesan agar saat ini kegiatan organisasi kepemudaan lebih nyata menyentuh ke masyarakat. Misal dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat. “Sebgai contoh, misal lahan beberapa pesantren itu yang kosong itu bisa dimanfaatkan untuk lahan perkebunan. Dan lembaga kepemudaan bisa turut berkontribusi dengan mendatangkan beberapa ahli dan pakar yang sekarang mudah untuk didatangkan, apalagi jika lembaga kepemudaan yang minta.” jelasnya.

KAMMI Seru Walikota untuk Peduli Muda Mudi Samarinda



Keprihatinan yang mendalam dirasakan oleh banyak pihak belakangan ini melihat kondisi pergaulan muda mudi di Samarinda yang semakin melampaui batas-batas kewajaran saja. Pemandangan tengah malam di kota tepian masih saja menjadi catatan gambaran degredasi moral yang membuat banyak pihak mengelus dada atasnya. Bagaimana tidak, penduduk kota Samarinda yang memiliki tempat wisata religious terbesar namun terlihat disana sini banyak pemandangan kebobrokan moral. Anak-anak remaja dan muda mudi masih hilir mudik bersama kawan-kawan sebayanya meski waktu sudah larut malam, terlebih dimalam-malam tertentu. Hal ini disampaikan oleh Johan Irawan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Samarinda yang merasa tergugah untuk turut memberikan seruan moral terhadap kondisi ini. Terutama kepada pemimpin di Samarinda yang bertanggung jawab lebih besar dan palling berwenang untuk mengambil keputusan-keputusan strategis.
Johan Menuturkan, “Hari ini prilaku muda mudi di Samarinda semakin memprihatinkan dan pemerintah tidak bersungguh-sungguh memberikan kontribusi yang maksimal untuk memperhatikan kondisi ini. Padahal mereka juga tau terdapat beberapa tempat yang kerap menjadi ajang kemaksiatan selama ini. Kita tidak menghendaki hal ini dianggap hal yang biasa-biasa saja karena akan berpengaruh negatif bagi keberlangsungan hidup bermasyarakat. Kondisi suatu negri tidak akan memperoleh kesejahteraan dan ketentraman bagi rakyatnya apabila praktek pembiaran pada kemaksiatan terus terjadi (QS. 8:25 )”.

Menurutnya problem ini menjadi fundamental melihat perkembangan zaman dan trand perkembangan teknologi sekarang ini. Ia juga menyampaikan beberapa fakta yang terjadi di kota tepian ini. “Saat ini pengidap positif HIV/AIDS di Samarinda sudah menembus angka seribu berdasarkan data dinas perlindungan anak, belum lagi pengguna narkoba dan obat-obatan terlarang yang jumlahnya jauh lebih besar. Dan kita Perlu ingat bahwa sistem pendataan itu hanya atas pasien yang terdata dari rumah sakit belum lagi bagi pengidap yang tidak terdata mngkin jumlahnya akan lebih besar. Tahun depan kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan kita tau bahwa itu adalah persaingan manusia. Budaya pergaulan bisa lebih bebas lagi. Tentu kita tidak ingin generasi muda Samarinda berleha-leha dan lalai tidak mempersiapkan diri untuk momentum ini, karena bisa jadi kita bisa tersingkir dan menjadi pembantu didaerahnya sendiri atau terjerumus pada kondisi negatif lainnya” Tandasnya.
Johan juga mendapatkan laporan dari masyarakat yang menyampaikan dibeberapa tempat yang didapati banyak plastik berisi lem yang biasa digunakan untuk pecandu penghisap lem dan banyak juga kondom berserakan karena tidak dirawatnya tempat tersebut. “Saya dan teman-teman mendapati plastik berisi lem dan kondom dibeberapa tempat yang ini berarti sudah berlarut-larut terjadi. Melihat kondisi ini saya rasa setiap kita bertanggung jawab untuk turut peduli dan berperan. Terutama bagi yang sudah memiliki putra putri kesayangan. Pasti tidak rela jika hal ini menjangkiti putra putri mereka, karena tidak menutup kemungkinan jika terus terjadi pembiaran atas kondisi ini kelak ini akan terus merambah semakin luas kemasyarakat. Dan sebagai generasi muda KAMMI siap menjadi garda terdepan untuk mengawal tindakan terhadap masalah ini.” Tegasnya.
Saat  ditanya tindakan apa sebenarnya yang seharusnya diambil oleh pemerintah, Johan menyampaikan sebenarnya sangat banyak. Diataranya adalah rutin dilakukannya patroli dan razia dari aparat kepolisian. Selain itu menurutnya Karena generasi muda adalah masa depan bangsa ini, juga penerus kepemimpinan didaerah, maka aspek pendidikan harus berjalan secara sinergi baik itu formal, informal maupun non formal. Capaian pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan nasional dalm undang-undang tidak dapat sepenuhnya di bebankan kepada sekolah, menurutnya education parenting juga memiliki peranan penting bagi perkembangan anak. Karena keluarga yg membentuk karakter anak lebih dominan. Tidak cukup hanya itu, peran lingkungan juga menurutnya harus kondusif untuk menunjang kepribadian anak yang berbudi pekerti luhur. Dari hal tersebut, pemerintah juga bisa turut ambil bagian untuk memberikan penyuluhan moral kepada masyarakat tuturnya.