Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Samarinda baru-baru ini sowan kepada wakil wali kota
Samarinda, Nusyirwan Ismail. Dalam kunjungannya KAMMI manyampaikan apresiasi
atas kinerja pemerintah yang Nampak mulai merubah wajah kota tepian ini menjadi
lebih baik. Dengan dibangunnya halte dan perbaikan trotoar di beberapa tempat.
Serta pemanfaatan lahan kosong menjadi taman, itu penting keberadaannya bagi
masyarakat kota metropolis seperti Samarinda saat ini yang aktif masyarakatnya
mayoritas sebagai pekerja. Hal ini disampaikan oleh Johan Irawan selaku ketua
KAMMI Samarinda yang didampingi oleh beberapa jajaran struktur kepengurusannya.
“Kami senang melihat progres
kerja pemerintah dalam hal memperbaiki wajah kota samarinda sebagai ibu kota
kaltim yang memang harus lebih baik dari kondisi carut marut sebelumnya”,
tuturnya.
Meski demikian Johan
menyampaikan, KAMMI tetap memberikan masukan dan menyampaikan aspirasi
masyarakat yang masuk pada organisasi kepemudaan ini. Menurutnya Samarinda yang
memiliki luas wilayah lebih besar dari Singapura masih belum mampu dimanfaatkan
secara maksimal potensinya oleh pemerintah. “Dengan kondisi Samarinda saat ini,
sebenarnya Samarinda bisa menjadi daerah produktif dibidang pertanian,
peternakan dan perkebunan juga budidaya perikanan dengan pemanfaatan lahan eks
tambang jika diorganisir dengan baik masyarakatnya. Kita bisa menjadi daerah
kota maju jika benar-benar ditata pembangunannya sejak awal dengan APBD dan
potensi PAD yang ada sekarang. Dan KAMMI terus mendukung pemerintah untuk
mewujudkan itu” jelasnya.
Sedangkan untuk masalah klasik
lainya seperti banjir dan kenakalan oknum perusahaan tambang, Johan
menyampaikan kita sudah menjalin komunikasi dengan dinas terkait. Semoga segera
ada tindakan solitif.
Terkait aspirasi masyarakat yang
masuk kepadanya, Johan menyampaikan bahwa perhatian masyarakat saat ini lebih mengarah
pada kondisi pergaulan remaja di Samarinda yang mengkhwatirkan jika generasi
muda mendatang adalah generasi yang tidak punya etika dan berprilaku amoral.
“Masyarakat ingin agar pemerintah
memiliki tindakan untuk mencegah muda mudi yang berprilaku bertentangan dengan
hukum, norma agama dan norma kemasyarakatan. KAMMI siap pak bekerjasama dengan
pemerintah bersama-sama masyarakat untuk mnangani masalah ini. Jangan sampai
bonus demografi yang nanti akan didapatkan Indonesia justru menjadi bencana
karena moral pemudanya tidak berpihak pada kearifan budaya Indonesia. Jadi
tidak hanya pembangunan fisik saja yang difokuskan, tapi pembangunan nonfisik
(SDM) juga perlu dimaksimalkan” tuturnya yang disampaikan kepada wawali.
Nusyirwan sendiri menyambut baik
kedatangan KAMMI Samarinda dengan maksud silaturahim dan menyampaikan aspirasi.
Ia menyampaikan sudah lama kenal dengan KAMMI dan pernah juga beberapa kali
hadir dalam kegiatannya.
“Saya dengan KAMMI ini sudah
kenal akrab sejak dulu dan selalu mendukung kegiatan-kegiatannya yang positif.”
tuturnya. Ia justru berpandangan semakin banyak organisasi kemasyarakatan
(oramas) semakin baik karena akan membantu kerja-kerja pemerintah lebih
produktif.
Terkait laporan dari KAMMI,
pemerintah akan segera menindak lanjuti bersama elemen gerak pemerintah
lainnya. Ia sangat berterimakasih atas anformasi ini. Ia juga menyampaikan pesan
agar saat ini kegiatan organisasi kepemudaan lebih nyata menyentuh ke
masyarakat. Misal dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat. “Sebgai contoh,
misal lahan beberapa pesantren itu yang kosong itu bisa dimanfaatkan untuk
lahan perkebunan. Dan lembaga kepemudaan bisa turut berkontribusi dengan
mendatangkan beberapa ahli dan pakar yang sekarang mudah untuk didatangkan,
apalagi jika lembaga kepemudaan yang minta.” jelasnya.